Friday, October 16, 2009
Bantulah Kami Melaksanakan Kehendak-Mu: Refleksi Berdasarkan Doa Pembukaan Minggu Biasa XXIX
OmnÃpotens sempitérne Deus, fac nos tibi semper et devótam gérere voluntátem, et maiestáti tuae sincéro corde servÃre. Per Dóminum.
English (ICEL):
Almighty and ever-living God, our source of power and inspiration, give us strength and joy in serving you as followers of Christ.
Indonesia (Ibadat Harian):
Allah yang kekal dan kuasa, bantulah kami melaksanakan kehendak-Mu yang kudus serta mengabdi kepada-Mu dengan hati yang ikhlas. Demi Yesus Kristus.
Bagi saya doa ini sangat mengesan karena didalamnya tertuang pengakuan bahwa melakukan kehendak Allah tidak selalu mudah, bahkan seringkali tidak mudah. Melakukan yang benar itu kadang-kadang bertentangan dengan keinginan pribadi dan minat kita. Kita semua mengalami bahwa hati kita seringkali tidak selaras dengan kehendak Allah. Saya kira pengalaman ini adalah pengalaman kita semua, dan doa ini mewakili kerinduan hati kita semua yang sebenarnya ingin menaati Allah tetapi seringkali kesulitan melawan godaan-godaan yang datang.
Bacaan Epistel tahun B yang diambil dari Ibrani 4 memberikan dasar alkitabiah bagi doa ini: 'Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.'(15-16)
Bacaan ini menyinggung Yesus yang ikut merasakan kelemahan-kelemahan kita namun tidak jatuh dalam dosa. Dan berdasarkan hal itu penulis surat Ibrani meminta kita untuk datang kepada-Nya tanpa malu-malu karena Yesus tahu persis dan telah mengalami sendiri segala kesulitan kita untuk tetap tinggal benar di hadapan Allah. Penulis surat Ibrani menyatakan bahwa hal itu adalah jaminan bahwa Yesus mampu dan mau menolong kita, karena Ia sudah mengalami sendiri semua kesulitan-kesulitan kita.
Terjemahan bahasa Inggris menambahkan kata 'our source of power and inspirations' pada diri Allah. Sementara kata ini tidak terdapat dalam teks asli bahasa Latin dan juga tidak muncul dalam bahasa Indonesia, saya kira teks ini cukup menarik. Sosok Yesus yang berani setia kepada Bapa sampai mati memang merupakan suatu kekuatan dan inspirasi bagi mereka yang hendak setia kepada Allah. Perkataan Yesus yang meminta kita 'tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular' juga merupakan hal yang sangat penting, menaati kehendak Allah bukan berarti naif dan bego, tetapi juga perlu menggunakan otak.
Contoh yang paling jelas adalah dalam perintah Yesus untuk 'memberi pipi kiri jika pipi kanan ditampar, jika orang meminta jubahmu berikan bajumu, jika seorang meminta kamu berjalan dengannya sepanjang satu mil berjalanlah bersamanya sepanjang dua mil'. Yesus tidak menyuruh kita untuk pasrah begitu saja jika dianiaya, tetapi Ia memerintahkan kita untuk melawan kekerasan dan perlakuan tidak adil dengan cara yang kreatif. Sebuah kisah menarik berkaitan dengan kata-kata Yesus ini ditunjukkan oleh pendiri General Motors yang setelah mendengar bacaan ini dibacakan di gerejanya ia terinspirasi untuk mengadakan suatu layanan purna jual (zaman itu belum ada layanan semacam ini, analoginya adalah jika orang memintamu berjalan sepanjang satu mil/menampar pipi kananmu/meminta jubahmu= ingin membeli barang, maka berjalanlah bersamanya sepanjang dua mil/berikan pipi kirimu/berikan juga bajumu= layanilah pembeli juga setelah membeli barang, jadi disini sabda Yesus diartikan sebagai memberi melebihi yang diminta). Apakah usahanya bangkrut karena ia melaksanakan sabda Yesus? Tidak, malahan usahanya makin maju dan berkembang, dan kebangkrutan General Motors dalam krisis ekonomi belakangan ini juga bukan karena prinsip layanan purna jualnya (yang ditiru banyak pengusaha di banyak bidang) tapi karena kerakusan sejumlah pejabat pentingnya (ini memang menyederhanakan persoalannya). Kisah ini menekankan sisi inspiratif dan menguatkan yang datang dari Allah dan membantu kita untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Contoh sederhana tadi juga dikuatkan dengan Mazmur Tanggapan tahun B yang menyatakan bahwa 'sesungguhnya mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan DIa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka daripada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.'(Mzm 33: 18-19)
Nah bagi semua yang merasa sulit mengikuti kehendak Allah dalam hidupmu, datanglah pada-Nya. Ia mengerti kesulitanmu dan hendak membantumu memenuhi kehendak-Nya.
Doa Syafaat
* Kebiasaan yang umum dilakukan dalam mendoakan doa ini, adalah membungkuk setiap selesai satu permohonan atau satu alinea
Ingatlah, ya Tuhan Yesus Kristus, Allah kami, akan belasihkasih dan kebaikan-Mu yang berasal dari keabadian, dan yang melaluinya Engkau menjadi manusia dan berkehendak menderita penyaliban dan kematian bagi mereka yang sungguh benar percaya kepada-Mu, dan Engkau telah bangkit dari kematian dan naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan mengakui semua yang dengan rendah hati datang menghampiri-Mu dengan segenap hati mereka; bukalah telinga-Mu, dan dengarkanlah doa-doa sederhana hamba-Mu yang tidak pantas ini, sebagai dupa rohani yang harum, yang kupersembahkan bagi semua orang. Pertama-tama ingatlah akan Gereja-Mu yang Katolik dan Apostolik, yang telah Kau dirikan dengan Darah-Mu yang berharga. Teguhkanlah, kuatkanlah, luaskanlah, dan kembangkanlah dia, dan peliharalah ia dalam damai, agar selamanya ia teguh menentang kuasa-kuasa neraka. Redakanlah perselisihan dalam Gereja dan tekanan dari tanaman kuasa kegelapan, enyahkanlah prasangka di antara bangsa-bangsa, dan dengan segera singkirkanlah dan buanglah akar-akar ajaran sesat, dan hancurkanlah mereka dengan kuasa Roh Kudus.
Selamatkanlah dan berbelaskasihanlah, ya Tuhan, presiden kami dan semua otoritas pemerintahan di seluruh dunia, para panglima angkatan bersenjata, para gubernur dan walikota, dan kekuatan keamanan yang mencintai Kristus; lindungilah kekuatan mereka dengan damai, dan rendahkanlah setiap musuh dan lawan mereka pada kaki mereka; dan wartakanlah damai dan berkat dalam hati mereka bagi Gereja Kudus-Mu, dan bagi semua umat-Mu, dan berilah agar dalam ketenangan mereka kami pun dibawa kepada hidup yang damai dan tenteram dalam iman sejati, dalam semua kesalehan dan kejujuran.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, kepada para Patriarkh Gereja Katolik, teristimewa bagi Patriarkh Oikumene kami Benediktus yang juga adalah Patriarkh Gereja Latin kami, dan bagi semua Metropolitan, Uskup Agung, Uskup, Imam dan Diakon, dan semua yang melayani dalam Gereja, dan yang telah Engkau tahbiskan untuk memberi makanan bagi kawanan rohani-Mu.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, bagi para bapa kami (sebutkan nama Pastor Paroki atau Abbas dari sebuah biara), dan semua saudaranya dalam Kristus, dan karena doa-doa mereka kasihanilah aku, karena betapa celanya diriku ini.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, Bapa Rohaniku (sebutkan nama pembimbing rohani atau bapa pengakuan) dan karena doa-doanya ampunilah dosaku.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, atas semua pekerja di masyarakat kami, yang bekerja untuk mencari nafkahnya. Penuhilah kebutuhan jasmani mereka, agar mereka pun dapat memuji Engkau dengan gembira.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, akan orang tuaku (nama orang tua), dan saudara-saudariku dan semua kerabatku, serta semua tetanggaku, dan teman-temanku- dan berilah mereka rahmat jasmani dan rohani.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, menurut besarnya belaskasih-Mu, atas semua Imam, Biarawan dan Biarawati, dan semua yang hidup dalam keperawanan, doa, dan puasa, di biara-biara, di padang gurun, di gua-gua, di gunung-gunung, di tebing-tebing, di pertapaan, di batu-batu karang, dengan iman yang benar di semua tempat kekuasaan-Mu, dan yang dengan penuh kasih dan kesetiaan melayani Engkau, dan berdoa kepada-Mu. Ringankanlah beban mereka, hiburlah mereka dalam kesusahan, dan berilah mereka kekuatan, kuasa, dan pemeliharaan-Mu dalam setiap perjuangan hidup, dan karena doa-doa mereka berilah kepadaku pengampunan dosa.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, dan kasihanilah mereka yang tua dan yang muda, yang miskin dan tertindas, para janda dan yatim piatu, mereka yang menderita sakit dan kesedihan, kemalangan dan kesulitan, yang ditawan dan dibuang, teristimewa mereka yang dianiaya karena nama-Mu dan karena iman Katolik mereka oleh orang-orang kafir, murtad, dan bidat, dengan kuasa-Mu bersegeralah menyelamatkan mereka, berilah mereka kebebasan dan kelepasan.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, kepada semua orang yang berbuat baik kepada kami, memberi derma kepada kami, yang telah menggaji kami atau menjadi mitra usaha kami, atau yang bekerja kepada kami, kepada mereka yang membeli dagangan kami dan yang menjual barang-barang kebutuhan kami, kami yang hina ini tidak cukup layak untuk mendoakan mereka; berilah mereka semua damai-Mu, dan kabulkanlah permohonan mereka yang mengamankan jalan mereka kepada keselamatan, dan semoga mereka memperoleh sukacita kekal.
Selamatkanlah dan berbelaskasihlah, ya Tuhan, kepada semua orang Katolik yang diutus dan menjadi misionaris dalam pelayanan kepada-Mu, serta semua orang yang karena pekerjaan atau liburan sedang berada dalam perjalanan.
Selamatkanlah dan berbelaskasihanlah, ya Tuhan, kepada semua orang telah ku sakiti atau yang tersakiti oleh rasa marah dan kelalaianku, dan yang karena pikiran, perkataan, dan perbuatanku telah berpaling dari jalan keselamatan, dan yang telah kuarahkan kepada kejahatan dan perbuatan merugikan.
Selamatkanlah dan berbelaskasihanlah, ya Tuhan, kepada mereka yang membenci dan menyakiti diriku, yang telah merugikan aku, dan semoga mereka tidak mengalami suatu kerugian apapun dan tidak mengalami kebinasaan abadi karena aku orang berdosa ini.
Terngilah dengan cahaya rahmat-Mu semua orang yang telah berpaling dari iman Katolik, dan mereka yang terbutakan oleh berbagai ajaran sesat, tariklah mereka kepada-Mu dan satukanlah mereka kepada Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.
Karena bagi-Mu lah kuasa, kemuliaan, dan kerajaan, bersama Bapa-Mu dan Roh Kudus yang memberi hidup, sekarang dan selama-lamanya, dari masa ke masa. Amin
Tuesday, May 19, 2009
Doa-doa Roh Kudus dari Missale Romanum
Ya Allah, PuteraMu menjanjikan Roh Kudus kepada para Rasul dan memenuhi janjiNya sesudah naik ke surga semoga kami pun Kaulimpahi Roh Kudus. Demi Yesus Kristus�..
Allah yang mahakuasa dan kekal, semoga kekuatan RohMu turun, agar kami mematuhi kehendakMu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus�.
Allah yang mahakuasa dan kekal, perkenankanlah semua yang dihimpun Roh Kudus dalam GerejaMu, mengabdi Engkau dengan tulus ikhlas dan bersatu padu dalam cinta kasih. Demi Yesus Kristus�
Ya Allah, kami telah merayakan ibadat ini. Semoga SabdaMu menyemangati kami, dan karunia perjamuanMu membarui hidup kami, agar kami layak menerima karunia Roh Kudus. Demi Kristus�
Allah sumber cahaya abadi, Engkau telah membukakan jalan menuju hidup kekal bagi kami dengan memuliakan PuteraMu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus�
Ya Allah, Engkau telah memindahkan kami dari dunia lama yang menuju kematian ke dunia baru yang membawa kehidupan. Semoga kami meninggalkan cara hidup yang lama dan membarui diri dalam terang Roh Kudus. Demi Kristus�.
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki kami merayakan peristiwa mulia Paskah selama lima puluh hari. Semoga bangsa-bangsa yang masih tercerai-berai Kausatukan karena karunia Roh Kudus, sehingga di seluruh bumi berkumandanglah satu pujian bagi namaMu dalam pelbagai bahasa. Demi Yesus Kristus�.
Allah yang membarui segala sesuatu, pada hari raya ini Engkau menguduskan umatMu di semua negara dan bangsa. Semoga mukjizat Pentaksota yang Kauadakan pada awal Gereja, kini Kaukerjakan juga dalam diri kami. Demi Yesus Kristus�.
Kami mohon kepadaMu, Allah yang mahakuasa, berilah supaya kegemilangan cahayaMu menyinari kami, dan supaya berkat penerangan Roh Kudus, terangMu menguatkan hati mereka yang telah dilahirkan kembali karena rahmatMu. Demi Yesus Kristus�.
Ya Allah yang pada hari ini mengajar hati umatMu dengan penerangan Roh Kudus; berkat Roh itu berilah kami kebijaksanaan yang sejati, dan karunia untuk selalu bergembira karena penghiburanNya. Demi Yesus Kristus.......
Kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, sudilah menguduskan persembahan-persembahan ini, dan setelah menerima persembahan rohani ini, jadikanlah diri kami persembahan kurban kekal bagiMu. Demi Kristus�.
Kami mohon kepadaMu, ya Allah, semoga kekuatan Roh Kudus menyertai kami dan membersihkan hati kami serta melindunginya dari segala malapetaka. Demi Yesus Kristus.....
Tuhan, kami mohon kepadaMu, semoga persembahan kurban ini memurnikan diri kami dan melayakkan diri kami untuk ambil bagian dalam rahasia-rahasia kudus ini. Demi Kristus.....
Kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, semoga Roh Kudus memulihkan kami dengan sakramen-sakramen ilahi, karena Ia sendiri adalah pengampunan dosa. Demi Kristus .....
Kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, semoga Penghibur, yang berasal daripadaMu, menerangi budi kami dan mengantar kami kepada kepenuhan kebenaran, sebagaimana telah dijanjikan PuteraMu. Demi Kristus....
Allah yang mahakuasa dan maharahim, kami mohon kepadaMu, berkenanlah memberikan Roh Kudus, supaya Ia datang kepada kami dan tinggal dalam diri kami dan menjadikan kami bait kemuliaanMu. Demi Kristus.....
Kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, curahkanlah dengan rela Roh Kudus ke dalam jiwa kami, sebab Roh itu juga yang telah menjadikan kami dengan kebijaksanaanNya dan memimpin kami dengan penyelenggaraanNya. Demi Yesus Kristus....
Kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, semoga Roh Kudus membakar kami dengan api yang telah dibawa masuk ke dalam dunia oleh Tuhan kami Yesus Kristus dan yang dikehendakiNya berkobar dengan hebat. Dia yang hidup dan berkuasa.....
Tuhan, semoga rahasia-rahasiaMu yang kudus memberi kami kehangatan Ilahi, supaya kami sekaligus menikmati perayaan dan buah-buahnya. Demi Kristus.....
Ya Allah, bagiMu setiap hati terbuka, setiap keinginan terkatakan, dan tak ada rahasia yang tersembunyi; murnikanlah hati dan pikiran kami dengan pencurahan Roh Kudus, supaya kami dapat mencintai Engkau dengan sempurna dan memuji Engkau dengan sepantasnya. Demi Yesus Kristus...
Saturday, October 27, 2007
Naik ke gunung Tuhan
Kali ini kita akan membahas teks doa yang dalam misa Tridentine diucapkan imam dengan suara perlahan saat ia menaiki anak tangga Altar. Inilah teks doanya:
Aufer a nobis, quaesumus, Domine , iniquitates nostras: ut ad Sancta sanctorum puris mereamur mentibus nostris. Per Christum Dominum nostrum. Amen.
[Jauhkanlah dari kami, kami mohon kepadaMu, Tuhan, segala kejahatan kami: agar kami memasuki tempat kudusMu dengan hati yang murni. Demi Kristus Tuhan kami. Amin]
Ketika Musa bertemu dengan Tuhan pertama kalinya di gunung Horeb, Tuhan meminta Musa untuk melepas kasutnya karena ia akan masuk ke dalam tempat kudusNya dan begitu Musa sadar bahwa ia berhadapan dengan Dia yang disembah oleh para leluhurnya yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub ia menutupi wajahnya karena takut memandang Allah (Kel 3:5-6). Allah adalah kudus (Im 19:2), Ia adalah terang dan di dalam Dia tidak ada kegelapan (1Yoh 1:5) dan tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat Allah (Ibr 12:14). Cukup jelas bahwa saat hendak menghadap Allah kita memerlukan suatu keadaan yang bernama kekudusan.
Dalam misa yang sama juga, sebelum imam naik ke Altar, ia bersama para putera altar akan mendoakan mazmur 43 secara bergantian. Sekarang, kita akan mengarahkan perhatian kita ke ayat 3 dan 4 yang merupakan inti dari mazmur ini dan merupakan alasan utama mengapa ia didoakan di awal misa kudus:
�Suruhlah terangMu dan kesetiaanMu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunungMu yang kudus dan ke tempat kediamanMu! Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah yang adalah sukacita dan kegembiraanku.�
Altar adalah gunung Tuhan, tempat Ia berdiam dan kurban kepadaNya dipersembahkan. Hal ini cukup jelas misalnya dalam nubuat Yesaya ini:
�Dan orang-orang asing akan menggabungkan diri kepada Tuhan untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi hamba-hambaNya, semuanya yang memelihara hari sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang pada perjanjianKu, mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu, Aku akan berkenan kepada kurban-kurban bakaran dan kurban-kurban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.� (Yes 56: 6-7)
Rasa takut dan tidak pantas yang dialami oleh Musa, juga hendaknya dialami oleh para imam. Ketakutan ini adalah kesadaran bahwa diri tidak pantas untuk naik ke gunung Tuhan dan untuk mempersembahkan kurban kepada Allah, karena kenyataaan bahwa diri tidak selalu berpegang kepada perjanjianNya. Lebih jauh lagi, nubuat nabi Yesaya diatas secara khusus berbicara mengenai para imam perjanjian baru yang tidak berasal dari keturunan Harun dan adalah orang asing namun Ia bawa ke gunungNya dan Ia berkenan atas persembahan kurban mereka.
Doa ini digunakan untuk mengingatkan para imam akan ketidakpantasan mereka naik ke Altar dan mempersembahkan kurban, dan terutama untuk membuat mereka semakin maju dan bersemangat mengusahakan kekudusan diri mereka. Dan ketika imam mempersembahkan misa dengan pribadi yang kudus maka ia mendatangkan banyak rahmat bukan hanya bagi dirinya tapi juga bagi umat beriman yang ikut merayakan misa bersamanya. Dalam doa ini para imam meminta agar Allah menjauhkan mereka dari segala kejahatan agar mereka dapat masuk ke tempat kudus Allah, dengan cara yang serupa gagasan ini juga muncul dalam mazmur 24:
�Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan Dia.� (3-5)
Sejalan dengan banyak kutipan kitab suci diatas kita kembali lagi kepada kesimpulan bahwa kekudusan mutlak perlu bagi para imam yang akan mempersembahkan kurban di Altar. Mereka harus hidup dalam pertobatan yang terus-menerus, memperbaiki diri dan melatihnya agar semakin bertumbuh dalam keutamaan hidup Kristen. Dan jika mereka jatuh mereka harus secepatnya berdamai kembali dengan Allah melalui tobat pribadi dan jika mereka berdosa berat dengan secepatnya menerima sakramen Tobat. Menarik bahwa Missale Romanum sebelum 1970 masih menganjurkan agar sedapat mungkin imam menerima sakramen tobat (dari seorang imam lain tentunya) setiap kali ia hendak mempersembahkan misa! (aku tidak tahu apakah imam-imam zaman sekarang masih rajin menerima sakramen tobat, tapi rasanya menarik jika ini diteliti).
Walaupun secara khusus doa ini digunakan oleh para imam (jika mereka merayakan misa Tridentine persisnya) namun doa ini juga penting untuk kita karena kita pun ikut mempersembahkan kurban dan juga kita ikut ambil bagian dalam persembahan kurban Kristus yang dipersembahkan kepada Bapa dalam Roh Kudus melalui tangan mereka. Persembahan kita ialah tubuh kita yang kita persembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah (Rom 12:1), maka kita juga perlu untuk memotivasi diri dan sudah pasti selalu mengusahakan agar hidup kita menjadi lebih baik dan lebih benar.
Sekalipun doa ini tidak lagi digunakan dalam misa Paulus VI, namun bukan berarti gagasan yang terkandung didalamnya ditolak atau tidak digunakan lagi. Gagasan itu tetap hidup dan ada, walaupun tidak lagi diungkapkan dengan cara yang se-eksplisit atau se-intensif dalam misa Tridentine. Sekurangnya toh kita masih menemukan hal ini dalam Kitab Hukum Kanonik:
Kan 916. Seorang yang sadar telah berdosa berat jangan merayakan Misa ( ini berbicara tentang para imam) atau menerima Tubuh Tuhan (ini menyangkut umat) tanpa pengakuan sakramental kecuali jika ada alasan berat dan tidak ada kesempatan mengaku dosa, dalam hal ini orang tersebut hendaknya ingat bahwa ia berkewajiban membuat sesal sempurna yang termasuk didalamnya niat untuk mengaku dosa secepat mungkin.
Dan juga bagi para imam tentang perlunya mempersiapkan diri dengan layak sebelum masuk ke tempat kudus Allah, juga dikatakan:
kurban ekaristi dan untuk bersyukur kepada Allah sesudahnya.
Tuesday, October 23, 2007
Mengenal Ibadat Harian
Kata �ibadat harian� merupakan terjemahan dari liturgia horarum yang merupakan nama resmi dari serangkaian doa yang dijalankan oleh Gereja sepanjang hari. Sebelumnya kegiatan ini disebut dengan nama ofisi ilahi atau kadang dipakai istilah brevir (kependekan dari breviarium romanum) yang merupakan judul dari buku yang berisi mazmur, kidung, himne, bacaan dan doa yang digunakan untuk ofisi ilahi pada masa pra vatikan II. Nama brevir sendiri berarti rangkuman dan buku itu disebut demikian karena sudah merangkum atau memuat semua teks yang sebelumnya tersebar pada berbagai buku (Alkitab, buku nyanyian, buku doa) sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mendoakan ibadat harian sehingga saat memudahkan pendoa yang harus berpergian karena ia tidak perlu lagi membawa banyak buku yang berat dan mahal.
Doa ini dijalankan dalam jam-jam tertentu sepanjang hari, dan dengannya Gereja menguduskan segala kegiatannya sepanjang hari dan mempersembahkannya kepada Allah. Secara tradisional jam-jam itu ialah: Officium Lectionis atau sebelumnya Nocturno (dilakukan subuh menjelang pagi ataupun malam hari, namun sekarang ini dibebaskan untuk mendoakannya pada waktu kapanpun) Laudes (pagi hari, saat matahari terbit), Terce (jam 9 pagi), Sext (jam 12 siang, tengah hari), Nona ( jam 3 siang) [ketiga jam doa siang ini sekarang disebut dengan nama Ibadat siang atau Hora media], Vesper (sore hari, saat matahari terbenam), Completorium (menjelang tidur). Sedapat mungkin hendaknya agar ibadat-ibadat ini didoakan dalam waktu tradisionalnya, namun penyesuaian dengan jadwal kegiatan sehari-hari tetaplah dimungkinkan.
Pada komunitas-komunitas biara yang menjalani hidup kontemplatif diharapkan agar pola tradisional ini tetap dijalankan, sementara bagi mereka yang diluar itu diperbolehkan untuk mengurangi jumlah jam sesuai dengan keadaan masing-masing dengan batas minimal ialah Laudes dan Vesper, yang merupakan dua ibadat utama tetap didoakan. Meskipun yang terikat kewajiban untuk mendoakan ibadat harian ini hanyalah para imam, diakon transisional (yang nantinya akan ditahbiskan imam), serta para biarawan/wati yang sudah berkaul kekal, namun sangat dianjurkan agar mereka yang tidak terikat kewajiban ini (ditempat pertama adalah para calon imam dan biarawan/wati dan selanjutnya semua umat beriman) juga entah bersama para imam atau dalam komunitas biara atau antar mereka sendiri atau sendirian saja dapat ambilbagian dalam ibadat ini. Sangat diharapkan agar dalam retret, rekoleksi, ataupun pembinaan rohani yang dijalani para awam ibadat harian diperkenalkan dan didoakan (dinyanyikan) bersama-sama terutama pada Laudes, Vesper dan Completorium. Juga dalam paroki-paroki hendaknya para imam berusaha agar umat beriman dapat ambilbagian dalam ibadat harian terutama Vesper di hari minggu dan hari-hari raya.
Gereja mewarisi kebiasaan ini dari umat Allah perjanjian lama (cf. Mzm 119:164; Dan 3: 11) dan mengembangkannya sendiri dalam tradisinya. Karena alasan itu, maka mazmur-mazmur tetap merupakan unsur utama dari ibadat ini, penambahan antifon (refrein) dan kebiasaan menutup mazmur dengan �kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus� memberikan makna kristen yang baru kepada tiap mazmur dan kidung dari perjanjian lama.
Harus diakui bahwa mengikuti ibadat ini dalam bentuk resminya tidak begitu mudah, selain bukunya agak mahal (sekitar Rp. 75.000) juga menggunakannya pun butuh sedikit latihan sebelum terbiasa. Bagi yang ingin menggunakan buku itu sangat perlu untuk membaca baik-baik petunjuk-petunjuk di halaman depannya dan juga membaca Pedoman Umum Ibadat Harian yang merupakan pedoman resmi dari Roma untuk pelaksanaan ibadat harian. Sementara untuk struktur yang disederhanakan kita bisa melihatnya di Puji Syukur no. 29 untuk ibadat pagi (hal. 25), no. 51 untuk ibadat sore (hal 51), serta no. 69 untuk ibadat penutup (hal. 73). Untuk ibadat pagi dan ibadat sore dipilih 3 mazmur setiap kali berdoa, sementara untuk ibadat penutup cukup satu mazmur saja (dan dapat menggunakan pilihan mazmur secara lebih bebas). Madah dapat diganti dengan lagu lain atau ditiadakan, sementara bacaan dapat diganti atau diperpanjang dengan perikop pilihan sendiri, biasanya bacaan untuk pagi hari digunakan dari perjanjian lama sementara untuk sore digunakan bacaan dari perjanjian baru, juga doa permohonan dan penutup dapat diganti dengan doa spontan. Kita juga bisa mendoakan ibadat harian dalam bahasa inggris secara on-line dengan membuka website http://www.universalis.com
Walaupun, mungkin, kita tidak dapat mengikuti ibadat harian dalam bentuk resmi atau yang disederhanakan ini, tetapi hendaknya kita selalu berusaha untuk menyediakan waktu doa secara teratur dalam satu hari. Selain doa resmi ini, kita juga masih mengenal devosi populer Angelus dan Regina Caeli. Harapannya ialah dengan berdoa secara teratur dalam satu hari, kita benar-benar menguduskan aktifitas kita sehari-hari dan mempersembahkannya kepada Allah dan dengan cara itu kita ambilbagian dalam perutusan Gereja menguduskan dunia dan mempersembahkannya kepada Allah.